Section categories

Hardware [4]
Software [2]
Anti Virus [4]
Handphone [1]
PDA [0]
Laptop (Notebook) [0]
Tips n' Trik [13]
Add-Ons [1]
Computer Science [4]
Pengetahuan [10]
Umum [11]

Your IP

18.119.131.72


Total online: 1
Guests: 1
Users: 0


1

0

 
200






videokeman mp3

Media Online

Main » 2011 » October » 3 » Pusat Inovasi Robotika (DFKI)
6:21 PM
Pusat Inovasi Robotika (DFKI)

Menurut keterangan sendiri, DFKI adalah lembaga riset terbesar di dunia dalam bidang Kecerdasan Buatan. 860 ilmuwan dari 60 negara, antara lain dari Mesir, Brasil, Kamerun, Korea Selatan atau Vietnam mengembangkan perangkat lunak dan keras bagi semua sektor kehidupan di pusat penelitian ini.



Tema kecerdasan buatan memang masih menimbulkan ketakutan pada orang awam. Ketakutan akan dominasi mesin terhadap manusia. Reinhard Karger, jurubicara Pusat Riset Jerman bagi Kecerdasan Buatan (DFKI) kenal kekhawatiran ini.

Ia mengatakan, sudah tentu ada periset yang menganggap mesin sebagai manusia yang lebih baik, "tidak rakus, iri hati maupun sombong”. Selanjutnya Karger mengatakan, ada ilmuwan DFKI yang bahkan memimpikan untuk mengalihkan kepribadiannya ke sebuah mesin dan menganggap komputer sebagai sebuah kunci menuju kehidupan abadi. Namun penelitian DFKI sama sekali tidak punya kaitan dengan pemikiran semacam itu. "Kami mengembangkan sistem-sistem yang mendukung manusia untuk mencapai tujuannya,” ujar Karger.

Robot untuk Laut Dalam dan Jagat Raya

Misalnya, Robotics Innovation Centre DFKI di Bremen. Ilmuwan-ilmuwan di sini merancang dan memprogram robot bagi kondisi lingkungan ekstrem, misalnya di jagat raya atau laut dalam. Lingkungan, di mana manusia dapat bertahan hanya dengan kesulitan sangat besar atau sama sekali tidak dapat dan di mana secara ekonomi jauh lebih menguntungkan untuk menggunakan sistem-sistem robot. Robot-robot ini dapat membantu mencari cadangan bahan dasar atau melakukan perbaikan.

Terutama teknik kelautan yang cerdas semakin menjadi penting. Penambangan minyak bumi dan bahan dasar lainnya pada tahun-tahun mendatang akan semakin bergeser ke arah laut dalam. Lokasi-lokasi cadangan yang mudah diakses sudah terkuras. Cadangan baru terletak di dasar laut yang dalamnya ribuan meter. Kondisi tekanan yang ekstrem, gelap dan arus merupakan tantangan besar bagi para peneliti. Betapa pentingnya sistem inovatif tercermin dalam bencana di anjungan minyak lepas pantai Deepwater Horizon di Teluk Meksiko, ketika perusahaan minyak BP selama berbulan-bulan tidak berhasil menutup sebuah lubang yang bocor pada pipa pengeboran.

Periset DFKI di Bremen dapat menguji coba robot-robot untuk laut dalam mereka langsung di tangki sendiri. Ini memungkinkan pengamatan kondisi di bawah permukaan air. Bagi robot-robot ruang angkasa, periset di Bremen itu juga memiliki sebuah bangsal eksplorasi, di mana dilakukan simulasi kondisi cahaya dan daratan bulan. Frank Kirchner, pemimpin Robotics Innovation Centre berpendapat, untuk jangka panjang jagat raya sebagai cadangan sumber daya akan semakin penting. Karena itu orang sudah harus mempersiapkannya dari sekarang.

Kerja Sama yang Erat dengan Industri

Robotika hanyalah salah satu dari sekian banyaknya bagian penelitian DFKI. Di tiga kota, yaitu Bremen, Saarbrücken dan Kaiserslautern, para ilmuwan memperdalam kemampuan bahasa asing untuk perjalanan ke luar negeri, mempersiapkan perangkat lunak untuk penanganan otomatis rekening dokter atau bekerja pada sistem-sistem untuk mengikuti arus perjalanan barang-barang proyek. Saat ini ada 145 proyek yang ditangani.

Pada umumnya periset bekerja erat dengan sektor industri. Banyak dari rencana mereka didanai oleh berbagai perusahaan. "Kami selalu melihat jalan keluar dari masalah-masalah nyata,” ditegaskan jurubicara DFKI. Karger menyebut hal itu sebagai "riset dasar berorientasi terapan”. Pengeluaran DFKI untuk tahun 2010 berjumlah sekitar 36 juta Euro. Pendanaannya dikaitkan dengan proyek. Artinya, para ilmuwan harus mencari dana dari sponsor bagi setiap proyek baru, baik dari lembaga publik maupun swasta.

Perusahaan Riset DFKI

Banyak inovasi DFKI membuahkan perusahaan baru dan penciptaan lapangan kerja. Jurubicara perusahaan, Karger melaporkan bahwa sekitar 60 perusahaan telah didirikan, dan tak ada satu pun juga bangkrut karena inovasi DFKI, tambah Karger dengan bangga.

DFKI sendiri lahir tahun 1988. Saat itu tujuannya adalah untuk "menjaring” penelitian Jerman tentang Kecerdasan Buatan, kata Karger. Untuk itu dipilih bentuk usaha perseroan terbatas (GmbH). Pemilik modal terdiri dari berbagai perusahaan besar, di antaranya perusahaan teknik dirgantara Eropa EADS Astrium, perusahaan perangkat lunak SAP atau Deutsche Telekom. Melalui universitasnya, negara bagian Bremen, Saarland dan Rheinland-Pfalz juga terlibat dalam DFKI.

"Kami adalah sebuah perusahaan riset publik dan privat”, kata Karger. "Kami menyatukan yang terbaik dari dua dunia, yaitu dunia akademisi dan ekonomi.” Periset, seperti pakar robot Frank Kirchner memberikan kuliah di kedua universitas, di mana terdapat DFKI. Bersamaan dengan itu banyak mahasiswa bekerja sambil kuliah atau akademisi yang meneliti sambil menulis disertasinya di DFKI. Krager selanjutnya menegaskan, juga karena hubungan yang erat dengan universitas, DFKI tidak harus khawatir kekurangan periset baru.

Future Now

Category: Umum | Views: 950 | Added by: JMC | Tags: ilmu pengetahuan, Inovasi | Rating: 4.5/4
Total comments: 0
Only registered users can add comments.
[ Registration | Login ]

Login Form


Archive


Rate my site
Total of answers: 149